Oleh: Yossy Suparyo, Pustakawan CRI Yogyakarta
Judul : Gender Evaluation Methodology for Internet and ICTs: A Learning Tool for Change and Empowerment
Penulis : Chat Gracia Ramilo dan Cheekay Cinco
Tahun Terbit : 2005
Penerbit : Philipina, APC dan APC WNSP
Ukuran : 19 x 25 cm; 137 hlm.
Metodologi Evaluasi Gender atau Gender Evaluation Methodology (GEM) bukan sekadar alat evaluasi gender, namun GEM juga menjadi panduan untuk menerjemahkan konsep gender dan relevansinya dengan program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). GEM sebagai sebuah proyek, muncul pada Januari 2000 dalam workshop Asosiasi Komunikasi Progresif di Manila. Workshop itu diikuti oleh 30 perempuan dan bertujuan untuk melakukan refleksi kerja-kerja jaringan perempuan selama 10 tahun. Dalam akhir acara itu, tebersit ide tentang pemberdayaan dan TIK, bagaimana perempuan bisa memanfaatkan TIK untuk melakukan perubahan, dan bagaimana cara mengukurnya.
GEM sebagai sebuah komunitas lahir di Cuernavaca, sebuah kota kecil di wilayah Kota Mexico, Mei 2002, yang untuk pertama kalinya GEM diujicobakan. Di kota itu, berkumpul 100 orang yang datang dari berbagai organisasi dari Asia, Afrika, Eropa Timur yang sepakat membentuk jaringan pelaku pemberdayaan perempuan melalui TIK. Mereka menginisiasi berdirinya komunitas belajar dan pusat informasi perempuan, jaringan radio komunitas, telecenter komunitas, internet, dan layanan provider (baik dari daerah pedesaan maupun perkotaan).
Buku ini merupakan panduan bagi siapa pun yang ingin menginisiasi atau mengukur keberhasilan pemberdayaan perempuan melalui TIK. Sebelum diterbitkan, materi yang ada dalam buku ini telah diujicobakan di beragam komunitas dan organisasi. Lebih dari dua tahun, GEM digunakan untuk mengukur 32 proyek di 25 negara. GEM juga telah diberikan dalam 25 workshop yang diikuti oleh lebih dari 350 partisipan dan dipresentasikan di lebih dari 50 even. Tidak berlebihan jika buku ini patut dibaca oleh kalangan perorangan maupun lembaga yang menaruh perhatian serius pada isu pemberdayaan perempuan di Indonesia. Model penyampain materinya sangat praktis dan disertai beragam alat pendukungnya yang cocok menjadi bacaan wajib para fasilitator.