Ini akibatnya kalau para pegiat radio terlalu ‘rajin’ dan baik hati. Gara-gara iseng, para pegiat radio Rasi berinisiatif membuatkan sebuah jingle ikian buat seorang tukang jahit yang ada di Qsewu. Tukang jahit itu memang sudah lama berniat memasang ikian.
“Tadinya, dia mau bikin konsepnya sendiri,” ujar Rika, salah satu pengelola Rasi. Nah, karena konsep yang ditunggu tak kunjung datang, beberapa pengelola radio membuat jinglenya dan menayangkannya selama beberapa lama. “Waktu itu masih uji coba, jadi gratis,” tukas Rika.
Eh, tak disangka-sangka, sang tukang jahit kemudian datang dan memprotes ikian tersebut. Pasalnya, gara-gara ikian tersebut banyak bapak-bapak yang datang minta dijahitkan pakaian. “Padahal saya kan penjahit untuk perempuan,” kata Rika menirukan protes sang penjahit. Dan yang lebih heboh, para pria ini ngotot ingin menjahitkan bajunya di sana, meski sudah ditegaskan bahwa penjahit ini khusus untuk perempuan. “Kan udah diiklanin di Radio Rasi, jadi harus diterima,” tukas para calon pelanggannya enteng.