Babakan Baru Media Alternatif di Timur Tengah

Mengudara di frekuensi 92.,4 FM, AmmanNet berkembang menjadi media yang brilian mengangkat isu-isu aktual serta dibutuhkan masyarakat. Dengan mottonya “The Voice of the Communty” AmmanNet bergerak maju menjadi media informasi alternatif di luar informasi pemerintah. Berdiri tahun 2000, AmmanNet berusaha menjadi media yang fokus mengangkat isu-isu lokal. Di awali saat Daoud Kutab yang disponsori oleh UNESCO melansir sebuah stasiun informasi berbasis internet di bulan November 2000 di Amman, Yordania. Saat itu proses kerjanya masih sangat sederhana, dimulai dengan memroduksi berita radio, buletin serta program-program acara yang diposkan di jaringan internet. Tak selang lama, namanya berganti menjadi AmmanNet Radio.

Sebagai seorang jurnalis yang berpengalaman, Daoud Kuttab memosisikan medianya sebagai media kritik, disebutnya kemudian sebagai eye on the media. Ujar Daoud, tujuan mendirikan radio tersebut adalah sebagai media alternatif agar lepas dari cengkeraman monopoli dari pihak pemerintah. Dia pernah mengatakan juga,“Suatu saat dalam hidup, saya ingin mempunyai sebuah media yang mandiri.” Ia tertarik menjadi wartawan radio independen karena kecewa terhadap Pemerintah Yordania yang telah memonopoli media audio tersebut. Usahanya selama enam tahun mulai membuahkan hasil. Kini, negara-negara Arab lainnya tertarik dan mulai menggarap media sejenis. AmmanNet sendiri telah berdiri di beberapa negara di Timur Tengah, seperti Palestina, Libanon, dan terakhir di Mesir dan Syiria.

Ada bentuk pengimbangan yang cukup matang dalam siarannya. Beberapa space waktu yaitu pukul 13.30 dan 06.30 waktu setempat selama 30 menit, program dikhususkan pada berita yang menyangkut isu lokal. Perkembangannya yang pesat serta pengalaman yang menunjang, membuat mereka mulai melebarkan sayap dengan membuat workshop mengenai teknis dasar radio dan teori jurnalistik di berbagai negara Arab.

Daoud mengaku ada sekitar 20.000 sampai 30.000 pendengarnya setiap hari. Kebanyakan adalah masyarakat Yordania sendiri dan masyarakat Arab, atau malah masyarakat dunia yang tertarik dengan berita lokal Yordania. AmmanNet meliputi berbagai program acara, seperti berita, musik, serta program lainnya yang dirasa menarik untuk dihadirkan di tengah masyarakat. Pada masa Piala Dunia 2006 Jerman misalnya, karena masyarakatnya mayoritas penggemar bola, AmmanNet berinisiatif membuat program siaran sepak bola yang terus di-update beritanya setiap saat. Dan acara tersebut sangat diminati oleh masyarakat.

Selain berita, ada pula program siaran langsung seperti Jordanian Parliament. Dengan adanya program tersebut, AmmanNet menjadi radio komunitas pertama yang membuat program siaran langsung, hal yang sama juga untuk program siaran langsung sepak bola.

Panorama of Programs diawali dengan acara pagi seperti “Tallet Subuh”, berita olahraga, dan acara musik “Sama’i”, “School Radio”, dan program sejenis lainnya. Acara hiburan diisi musik show serta wawancara dengan musisi Yordania, “Cinema Zoom” yang membicarakan film, dan acara kuis yang diberi nama “Shu Biddi Arbah”.

Untuk melengkapi akses informasi global, AmmanNet dapat pula diakses di www.ammannet.net. Di luar itu AmmanNet juga membuat semacam training center bekerja sama dengan wartawan-wartawan dari Yordania sendiri dan juga wartawan dari Syiria, Iraq, Sudan, Mesir, Palestina, dan Libanon. AmmanNet menjadi radio internet pertama di dunia Arab, dan mendapatkan medali emas 2006 dari Pan Arab Media Award. Dengan semangat independensi, Daoud pernah berujar “Can’t we do an FM radio station on the internet?”, dan ia telah mendapatkan jawabannya sekarang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud