Berbagi Pengalaman Menjadi Bonek Terminal

Maret 2007, Akhmad Nasir, Direktur Combine Resource Institution, menjuluki diriku sebagai bonek “terminal”. Julukan ini tak lepas dari usaha nekadku menyakinkan beberapa lembaga untuk beralih ke perangkat lunak sumber terbuka (open source) dan meninggalkan penggunaan perangkat lunak bajakan. Padahal dia tahu aku baru tahap belajar menggunakan perangkat lunak sumber terbuka.

Mengapa bonek “terminal”? Dalam perangkat lunak sumber terbuka, ada perintah-perintah dasar operasi yang menggunakan antarmuka pengguna berbasis grafis (graphic user interface/GUI), ada juga yang menggunakan baris-baris perintah (command line). Untuk menuliskan baris-baris perintah inilah pengguna perangkat lunak sumber terbuka menggunakan aplikasi terminal.

Bekerja dengan baris perintah tidaklah tugas yang menakutkan seperti yang banyak dipikirkan olehku sebelumnya. Saat menempel di samping Maestro ICT-CRI, Isnu Suntoro, saya mulai memahami bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara pemanfaatan GUI dan baris perintah. Kita cukup mempelajari pengetahuan bagaimana menggunakan baris perintah secara telaten. Baris-baris perintah bisa dihapalkan ataupun sekadar dilogika, seperti program-program lainnya.

Pemahaman baris perintah itu penting. Semua tugas di Linux dapat diselesaikan menggunakan baris perintah, walaupun telah ada alat berbasis grafik untuk semua program, tetapi kadang-kadang itu semua tidak cukup. Di sinilah baris perintah akan membantu Anda.

Pada sistem operasi berbasis debian, seperti yang saya pergunakan (BlakOn 5.0), terminal berada di Applications->Terminal. Terminal sering disebut command prompt atau shell. Di masa lalu, hal ini adalah cara pengguna untuk berinteraksi dengan komputer, dan para pengguna Linux berpendapat bahwa penggunaan perintah melalui shell akan lebih cepat dibanding melalui aplikasi berbasis grafik dan hal ini masih berlaku sampai sekarang. Di sini Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan terminal.

Membuka Tampilan Terminal

Kegunaan awal dari terminal adalah sebagai perambah (browser) berkas dan kenyataannya saat ini masih digunakan sebagai perambah berkas, di saat lingkungan berbasis grafik tidak tersedia. Anda dapat menggunakan terminal sebagai perambah berkas untuk melihat berkas dan membatalkan perubahan yang telah dibuat.

Tampilan Baris-baris perintah dalam Terminal

Saya ingin berbagi beberapa baris perintah yang umum dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Menilik Direktori – ls
Perintah ls (LiSt) melihat daftar berkas dalam suatu direktori.
Membuat Direktori: – mkdir (nama direktori)

Perintah mkdir (MaKeDIRectory) untuk membuat direktori.
Mengubah Direktori: – cd (/direktori/lokasi)
Perintah cd perintah (ChangeDirectory) akan mengubah dari direktori Anda saat ini ke direktori yang Anda tentukan.

Menyalin Berkas/Direktori: – cp (nama berkas atau direktori) (ke direktori atau nama berkas)
Perintah cp (CoPy) akan menyalin setiap berkas yang Anda tentukan. Perintah cp -r akan menyalin setiap direktori yang Anda tentukan.

Menghapus Berkas/Direktori: – rm (nama berkas atau direktori)
Perintah rm perintah (ReMove) akan menghapus setiap berkas yang Anda tentukan. Perintah rm -rf akan menghapus setiap direktori yang Anda tentukan.

Ganti Name Berkas/Direktori – mv (nama berkas atau direktori)
Perintah mv (MoVe) akan mengganti nama/memindahkan setiap berkas atau direktori yang Anda tentukan.
Mencari Berkas/Direktori: – mv (nama berkas atau direktori)

Yossy Suparyo, Staf Manajemen Pengetahuan CRI Yogyakarta

Unduh Tulisan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud