Ir Roy, Internet dan Pendidikan Demokrasi

Oleh Rohman Yuliawan Dari sekian banyak kesenjangan global yang paling kentara pada dekade ini, ketimpangan penguasaan teknologi dan informasi adalah salah satunya. Kemiskinan seringkali kemudian dituding sebagai biang utamanya. Pada sisi lain, ketimpangan semacam itu memunculkan sosok-sosok yang layak disebut martir dalam upayanya menyeimbangkan dan memperluas kesempatan menguasai teknologi dan informasi.

Sedekat Petani dan Teknologi Informasi

Oleh Mulya Amri Soal teknologi, siapa bilang orang desa telmi (telat mikir)? Salah satu contohnya ketika ngobrol dengan kelompok nelayan di Jawa Tengah, kami bercerita bahwa sekarang sudah ada teknologi yang bisa menunjukkan arah pergerakan ikan sehingga posisi ikan pada suatu waktu dapat kita ketahui. Kalau bisa mendapatkan informasi itu, tentu pekerjaan nelayan lebih mudah[…]

Pelipur Lara Rakyat Serambi Mekkah

Oleh Afrizal Ta Lakee Do’a Bak Tuhan Sidroe (Mari berdoa pada Tuhan) Nanggroe Acehnyoe Neubri Sijahtera (Negeri Aceh ini diberikan kesejahteraan) Beu Jioh Aeb Male ngen Keuji (Dijauhkan dari aib, malu, dan keji) Meubeek Allah Brie Aceh Binasa….. (Jangan Allah beri Aceh binasa) Lirik lagu: Nyang Na dari Komunitas Nyawoeng Aceh Bumi Aceh tak kunjung[…]

Masyarakat Adat dan Benteng Pertahanannya

Oleh Biduk Rokhmani Hita no sarara no sampe suvu (kita semua bersaudara), slogan ini begitu populer di kalangan komunitas masyarakat adat di Sulawesi Tengah. Terlebih saat beberapa waktu terakhir, wilayah itu terus-menerus diguncang teror dan konflik horisontal. Namun konflik berkepanjangan dan teror bom yang telah berlangsung sekitar tujuh tahun itu tidak sempat membuat komunitas-komunitas budaya[…]

Sekelumit Sejarah Radio di Indonesia

Oleh Anom Astika Berbicara mengenai sejarah radio di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi komunikasi di negara barat. Inovasi teknologi komunikasi yang mencakup bidang transportasi dan telekomunikasi, didukung penuh oleh pihak militer dan swasta. Sejarah teknologi komunikasi paralel dengan sejarah ekspansi negara-negara Eropa ke berbagai belahan dunia. Artinya teknologi komunikasi telah menjadi alat untuk[…]

Potensi tapi Banyak Kendala

Oleh Agus Sasongko Presiden Asosiasi Radio Komunitas se-Dunia (AMARC), Steve Buckley menyempatkan diri berdialog dengan pegiat radio komunitas (rakom) di Yogyakarta. Steve bertindak sebagai narasumber “Dialog Stakeholders Penyiaran Komunitas Yogyakarta” pada 29 April 2004 di Griya KR. Acara yang diselenggarakan COMBINE Resource Institution ini menghadirkan 35 peserta yang terdiri dari pengelola rakom di Yogyakarta, anggota[…]

Sederet Urusan Warga dengan Anggaran

Oleh Dati Fatima* Sungguh galau perasaan Bu Surti sebut saja demikian ketika datang surat pemberitahuan dari sekolah siang itu. Anaknya yang bersekolah di salah satu SMA di Kecamatan Pundong, Bantul, diharuskan membayar biaya sekolah dalam jumlah yang sangat besar . Setelah bencana gempa 27 Mei 2006, iuran yang ditentukan pihak sekolah sebesar Rp 190 ribu[…]

Belajar Transparansi Melalui Udara

Oleh Rohman Yuliawan Menurut tengara Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tahun 2005 sekurangnya 10% dari sejumlah 2.700 koperasi di provinsi ini dalam status “beku”. Artinya, mereka tidak melakukan aktifitas sama sekali. Sebagian besar di antaranya adalah koperasi tani dan simpan pinjam yang tersisih akibat tekanan persaingan dengan lembaga keuangan lain,[…]

Menangkis Korupsi Lewat Internet

Oleh Rohman Yuliawan Korupsi sudah berurat-akar di negara kita. Itu sih bukan berita baru, mungkin demikian tanggapan Anda. Apalagi seringkali kita mendengar frase sinis yang berbunyi “budaya korupsi”, yang artinya korupsi sudah dianggap menjadi bagian dari pola pikir dan pola tindak alias budaya dari bangsa kita!  Apakah itu benar?

Pertanian di Balik Gemerlap Jakarta

Oleh Rohman Yuliawan Jakarta tak hanya memiliki patung Pak Tani yang menjadi salah satu landmark kota. Beberapa tahun terakhir, pertanian yang sesungguhnya muncul di sudut-sudut kota metropolitan ini. Tak banyak yang tahu bahwa di balik gedung-gedung nan tinggi, masyarakat menggunakan lahan-lahan kecil untuk ditanami sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan padi.