Terlebih dahulu saya ingin mengucapkan selamat untuk terbitnya kembali KOMBINASI dengan beberapa perubahan isi dan tampilan yang cukup menarik. Pertama, gagasan memperluas cakupan isi dalam KOMBINASI dari level meso-mikro soal institusi dan program yang fokus ke radio komunitas dan pernik-perniknya, ke level makro soal kebijakan pengembangan media alternatif berbasis komunitas termasuk soal pengantar ke sistem teknologi informasi, menarik dicermati. Ini akan memperkuat keberadaan KOMBINASI sebagai media milik semua pihak yang berkiprah dalam pemberdayaan akses informasi komunitas, bukan sekedar milik pejuang radio komunitas. Meskipun demikian, tuntutannya adalah konsistensi isi yang sedari edisi pertama harusnya sudah meluas. Edisi pertama KOMBINASI, menurut saya tampak masih terlalu kuat warna Radio Komunitasnya. Kedua, edisi pertama biasanya merupakan “edisi uji coba” untuk edisi berikutnya. Sehingga selayaknya diadakan semacam evaluasi dalam beragam bentuk untuk mencari jawab atas sejumlah pertanyaan berikut: apa misi baru yang diemban KOMBINASI ditengah perubahan konstelasi media komunitas yang dahsyat ketimbang era KOMBINASI sebelumnya? Apakah KOMBINASI akan dikembangkan menjadi media jurnalistik yang siap menerapkan prinsip-prinsip dasar jurnalisme profesional ataukah media kehumasan dan pembelajaran semata? Siapakah pembaca loyalis KOMBINASI? Pernahkah mereka ditanya kebutuhan informasinya?
Ketiga, secara teknis masih ada beberapa sudut halaman yang kosong, baik makna visualnya maupun tiadanya teks atau kesalahan layout. Penulisan untuk profil dan liputan jurnalistik perlu lebih difokuskan ke upaya mendokumentasikan ide-ide dan gagasan membangun partisipasi komunitas yang sudah sukses dilakukan responden, sehingga menjadi success story bagi pembaca. Jika belakangan ini ada proses evolusi bentuk koran dari 9 kolom ke 7 kolom demi mempercepat waktu konsumsi pembaca, maka KOMBINASI sebagai mini-majalah perlu berpikir untuk tidak konvensional dengan memperkecil jumlah kolomnya, minimal memperjangkung bentuk tubuh agar lebih gaul dan akrab bagi pembacanya yang heterogen. Terus terang, saya sangat sayang pada KOMBINASI, sehingga memberikan masukan semacam ini. Selamat berjuang.
Masduki Msi (Staf pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta)