Dari Kami

Ada sebuah artikel menarik di koran Kedaulatan Rakyat. Di situ, dipaparkan bahwa kini semakin banyak pelajar SMP dan SMU yang menggunakan telepon genggam. Fungsinya pun sangat beragam, dari mulai menjadi alat komunikasi yang dapat memperlancar aktivitasnya, sampai sebagai alat contek menyontek antarteman saat menghadapi ulangan. Remaja memang merupakan kelompok yang sangat cepat merespons perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru. Atas nama gaya hidup, mereka merupakan kelompok yang sangat konsumtif  membelanjakan beragam produk teknologi tersebut. Namun mereka juga yang paling kreatif melakukan multifungsi terhadap teknologi ini, seperti kasus nyontek lewat HP, main games, merekam beragam aksinya melalui telepon genggam, mencari data dengan berselancar di dunia maya, chatting, eksplorasi dan merancang peranti lunak, dan lain-lain.  Yang jelas, teknologi ini memberikan kesempatan luas bagi remaja untuk mengekspresikan ide dan opininya. Membuka pintu bagi mereka untuk lebih terlibat dalam proses komunikasi serta menyatakan eksistensinya.

Kombinasi edisi 20 akan mengangkat tema utama mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada kalangan remaja. Jika kita beranggapan bahwa membangun sistem informasi berbasis komunitas merupakan salah satu cara pemberdayaan masyarakat, maka kelompok remaja sangat potensial untuk dilibatkan dalam proses tersebut. Walaupun masa remaja penuh dengan resistensi terhadap aturan, namun semangat dan keinginan mereka untuk diakui eksistensinya bisa menjadi potensi untuk mendukung kemajuan masyarakat di mana mereka tinggal. Sebagai contoh, telecenter yang berdiri di Pabelan, Magelang sangat diminati oleh kaum remaja yang ingin memperluas wawasannya melalui browsing internet. Artinya, mereka sebenarnya sangat potensial untuk menyebarkan pengetahuan baru yang berguna bagi masyarakatnya. Demikian pula yang terjadi di radio komunitas, relawan yang aktif biasanya berasal dari kalangan remaja. Bisa jadi, kaum remaja adalah kunci penting untuk perubahan masyarakat. Untuk melacak kiprah kaum remaja dalam memanfaatkan teknologi ini, Biduk Rokhmani menulis tentang Cyberclub di Pesantren Assalaam di Solo. Ambar Sari Dewi secara khusus menelusuri blog-blog remaja dan memperlihatkan potensi blog untuk menyimpan dan menyebarkan informasi komunitas. Tarlen memaparkan klub penggemar Linux, sebuah peranti lunak yang open source di Kota Bandung.

Di samping tema utama, Kombinasi edisi 20 juga menyajikan artikel-artikel menarik lainnya seperti perajin batik paoman dari Indramayu, koperasi perempuan korban tragedi 1965, perjuangan masyarakat adat Sando Batu, dan masih banyak lagi. Akhir kata, selamat menikmati Kombinasi edisi 20.

Tim kerja KOMBINASI Edisi 20 Mei 2007

Pemimpin Redaksi: Ade Tanesia
Editor: Biduk Rokhmani, Zein Mufarrih Muktaf
Penulis: Ambar Sari Dewi, Basri Andang, Tarlen Handayani, Nuraini Juliastuti
Layout Edisi Cetak: Anang Saptoto
Ilustrator: Dani Yuniarto

Buletin KOMBINASI diterbitkan oleh COMBINE Resource Institution
Alamat Redaksi: Jl. Ngadisuryan 26 Kraton, Yogyakarta 55133 Indonesia
Telp./faks.: +62-274-418 929
e-mail: [email protected]
Redaksi menerima kiriman artikel, agenda kegiatan, dan foto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud