Dari Kami

Ketika seluruh kebutuhan dasar semakin sulit untuk dipenuhi oleh rakyat Indonesia. Ketika masyarakat memakai kembali bahan bakar  akibat tingginya harga minyak tanah. Ketika kini rakyat  kembali menggunakan lampu minyak teplok akibat mahalnya biaya listrik. Lalu apakah masih relevan jika kita masih bermimpi tentang masyarakat Indonesia yang melek teknologi informasi dan komunikasi ? Melihat kenyataaan demi kenyataan Indonesia yang makin terpuruk, rasanya bicara soal teknologi informasi menjadi hal yang teramat jauh.

Kendati demikian, nampaknya pemerintah, perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan organisasi non pemerintah, telah melakukan berbagai upaya agar akses masyarakat terhadap pelayanan teknologi informasi dan komunikasi semakin mudah. Berdasarkan catatan dari Bank Dunia, ada sekitar 65% penduduk Indonesia yang belum memperoleh akses tersebut. Dipercaya bahwa dengan menyediakan akses teknologi informasi di suatu komunitas, akan banyak manfaatnya, terutama untuk mengentaskan kemiskinan.  Tentu dalam prakteknya tak semudah seperti yang dislogankan.

Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan UNDP (United Nations Development Programme) telah mendirikan telecenter di enam daerah di Indonesia. Ulasan mengenai telecenter di Pabelan, Magelang dan Muneng, di Madiun akan dilaporkan oleh reporter Kombinasi, Biduk Rohkmani. Sebagai perbandingan, Rohman Yuliawan telah meliput dua desa digital yang didukung oleh  Telkom di Desa Candi Rejo, Borobudur, Magelang dan Desa Turi di kawasan Sleman, DIY.

Selain telecenter sebagai tema utama, Kombinasi edisi 12 akan mengangkat artikel menarik tentang radio komunitas di tempat pembuangan akhir sampah di Makasar. Di rubrik ekonomi rakyat, kita juga akan terkesan membaca kisah perjuangan para pengrajin wig di Purbalingga, Jawa Tengah. Kisah lucu dari Lombok juga bisa memberikan kita pengharapan, yaitu tentang daya hidup seorang pengamen lokal di Lombok yang kini naik daun akibat suaranya berkumandang di radio-radio komunitas. Ah, menengok beragam kegiatan masyarakat akar rumput di berbagai daerah, ternyata bermimpi menuju hidup yang lebih baik masih sangat relevan di masa yang sangat sulit ini. Bahkan mungkin impian itu yang masih membuat bangsa ini tetap bisa bertahan.

Tim kerja KOMBINASI Edisi 12 Desember 2005

Pemimpin Redaksi: Ade Tanesia
Editor: Ade Tanesia
Penulis: Biduk Rokhmani, Rohman Yuliawan, Basri Andang, Luviana, Sita Laksmi, Masduki

Foto: Dani, Roni Wibowo, Basri Andang
Layout Edisi Cetak: Roni Wibowo
Ilustrator: Dani Yuniarto

Ilustrasi sampul depan: Yudi Sulistya

Buletin KOMBINASI diterbitkan oleh COMBINE Resource Institution atas dukungan Ford Foundation
Alamat Redaksi: Jl. Ngadisuryan 26 Kraton, Yogyakarta 55133 Indonesia
Telp./faks.: +62-274-418 929
e-mail: [email protected]
Redaksi menerima kiriman artikel, agenda kegiatan, dan foto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud