Upaya membangun jaringan antar komunitas di sepuluh lokasi implementasi Combine di Bandung, diupayakan pertama kali pada akhir Maret 2001 lalu, tepatnya dalam. lokakarya di Hotel Juvante Lembang Bandung.
Lokakarya diadakan karena ada beberapa masalah yang sama-sama dihadapi oleh kebanyakan lokasi, antara lain; penanganan sampah, tinggi pengangguran, banjir dari luapan Kali Cikapundung, dan banyaknya anak putus sekolah.
Dalam pertemuan warga ini, tim fasilitator kota mengundang Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) dan komisi pembangunan DPRD Kota-Bandung. Warga berkesempatan mempresentasikan perrnasalahan di kelurahan masirig-rriasing berikut rencana penyelestiannya kepada Bappeda dan DPRD dengan harapan rencana warga bisa mendapat komitmen menjadi rencana pem-bangunan Pemerintah Kota Bandung. Tapi komitmen yang diinginkan urung diperoleh.
Warga kecewa tapi menganggap wajar karena kerjasama dengan banyak komunitas lain masih baru dan belum menjadi kekuatan yang berarti. Untuk itu di akhir pertemuan warga kesepuluh lokasi sepakat untuk membentuk jaringan antar komunitas atau forum warga se-Bandung. Harapannya, aspirasi dan kekuatan bersama bisa ter-konsolidasi dan bisa lebih layak terlibat dalam perencanaan pembangunan di tingkat kota. Tapi rencana ini pun tidak berlanjut, karena tim fasilitator kota (faskot) yang mendampingi sepuluh lokasi di Bandung bubar.
Jadi-B
Sebulan berialu, kabar pembentukan forum warga se-Bandung tak lagi terdengar. Lalu muncul informasi pembentukan jaringan antar komunitas di empat kelurahan dampingan IAMF, yaitu Pasirluyu, Cikutra, Cigadung, dan Gumuruh. Upaya membangun jaringan di keempat lokasi muncul dari acara pelatihan pengorganisasian, pemetaan, aerta pengelolaan data dan informasi pada tanggal 26 hingga 29 April 2001. “Di akhir pelatihan warga sepakat untuk meningkatkan interaksi antar warga dalam wadah jaringan yang mereka beri nama Jadi-B —singkatan dari Jaringan Data dan Informasi Bandung),” kata Dadan, ketua panitia pelatihan.
Kesepakatan di akhir pelatihan akhir April 2001 ini diianjutkan dalam pertemuan di Sekretariat Combine pada” 4 Mei 2001. Dalam pettemuan pembentukan Jadi-B ini warga dari Gumuruh, Cikufta, dan Cigadung, menyatakan keberatan untuk segera membuat forum bersama, meskipun secara prinsip setuju.
Mereka mengusulkan untuk membentuk forum komunikasi saja, karena masih harus menguatkan dulu forum warga di lokal masing-masing. Forum Jadi-B akhirnya terbentuk dengan harapan bisa membantu warga di masing-masing lokal melakukan penguatan forum warga.
Kabar terakhir yang diperoleh KombinasiJadi-B tidak aktif lagi. Walan begitu, warga Cikutra, Gumuruh, dan Cigadung tetap melanjutkan interaksi antar mereka dengan menyelenggarakan kegiatan bersama, antara lain lomba IPC.
Forum Warga Bandung
Menyusul warga empat lokasi dam-pingan IAMF, warga di empat kelurahan dampingan AKPP1 Jawa Barat juga membentuk jaringan antar komunitas, yaitu Forum Warga Bandung. Bedanya dengan lokasi-lokasi dampingan IAMF, forum; gabungan warga Kelurahan Taman$ari, Maleer, Babakan Ciparay, dan Pasirluyu ini mencoba langsung melangkah ke depan, yaitu ikut terlibat dalam program COBILD —program pembangunan perumahan dan pengem-bangan institusi lokal, yang diseleng-garakan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Meskipun baru Forwarta, forum warga Tamansari, yang bisa dikatakan cukup siap, tiga lokasi lainnya akan terus disiapkan seiring jalannya pengembangan Forum Warga Bandung.*
redaksi