Layanan pesan pendek (short message service atau SMS) merupakan fitur yang paling mendapat apresiasi dari pengguna telepon seluler. Dalam survei-survei teknologi seluler, semua pengguna telepon seluler memanfaatkan layanan pesan pendek, tak terkecuali kaum difabel. Singkatnya, layanan pesan pendek menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rekayasa teknologi seluler.
Di dunia jurnalisme, SMS dapat dimanfaatkan untuk melaporkan atau menyebarluaskan informasi yang bersifat segera. Lewat SMS, para peliput di lapangan mengirimkan perkembangan peristiwa detik demi detik. Meskipun teknologi unicode bisa memecahkan keterbatasan jumlah karakter, namun sebagian besar penyedia layanan seluler di Indonesia menetapkan 160 karakter sebagai patokan panjang isi pesan per SMS.
Bagaimana memanfaatkan SMS dalam dunia jurnalistik, terutama jurnalisme warga? Jurnalisme SMS mengutamakan unsur kebaruan, kecepatan, dan bersifat berita berkelanjutan (running news). Oleh karena itu, jurnalisme SMS sebisa mungkin mengandung unsur apa kejadiannya (what), di mana kejadiannya (where), siapa yang terlibat dalam peristiwa itu (who), dan kapan peristiwa itu terjadi (when). Perhatikan pesan berikut ini:
Mitra Alam Munggaran (MAM) sukses menyosialisasikan obat-obatan tradisional (herbal) kepada warga desa di Mandalamekar, Jatiwaras, pada Kamis (6/10/2011).
Apa yang terjadi : Sosialisasi obat-obatan tradisional (herbal) = maks 70 karakter
Di mana kejadiannya : Mandalamekar, Jatiwaras, = maks 30 karakter
Siapa yang terlibat: Mitra Alam Munggaran dan Warga Desa = maks 48 karakter
Kapan: (6/10/2011) artinya 6 Oktober 2011 = maks 12 karakter
Pesan di atas akan dilanjutkan dengan running news sebagai berikut
Ketua BPD Mandalamekar, H. Jeje, dalam sambutannya mendukung kegiatan ini sambil mencontohkan pengalamannya mengunakan obat herbal.
“Saya telah berobat ke dokter untuk penyakit asma, tapi lebih terasa khasiatnya ketika menggunakan daun pepaya, diremas lalu diseduh air panas dalam gelas,” jelasnya.
Teknologi ini mampu menyebarkan informasi saat itu juga (real time) sehingga sebuah media mampu menghadirkan unsur kebaruan nyaris sempurna. Bila dihubungkan maka tercipta tulisan seperti di bawah ini:
Mitra Alam Munggaran (MAM) sukses menyosialisasikan obat-obatan tradisional (herbal) kepada warga desa di Mandalamekar, Jatiwaras, pada Kamis (6/10/2011).
Ketua BPD Mandalamekar, H. Jeje, dalam sambutannya mendukung kegiatan ini sambil mencontohkan pengalamannya mengunakan obat herbal.
“Saya telah berobat ke dokter untuk penyakit asma, tapi lebih terasa khasiatnya ketika menggunakan daun pepaya, diremas lalu diseduh air panas dalam gelas,” jelasnya.
Teruslah menulis pesan pendek untuk menghadirkan informasi yang terbaru (up to date). Ikuti perkembangan peristiwa dengan menyusun pesan pendek secepatnya. Selamat mencoba.
Yossy Suparyo, Pemimpin Redaksi Suara Komunitas
Well done to think of soneihtmg like that