Petunjuk Penting dan Praktis Operasionalisasi Sistem AERnet
Oleh Combine Resource Institution
Modul “Panduan Praktis” ini berisi langkah – langkah praktis dan penting ketika melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan operasionalisasi teknologi informasi komunikasi pada sistem AERnet. Meskipun praktis, panduan ini tetap memperhatikan langkah – langkah kegiatan yang terdiri dari PERSIAPAN – PELAKSANAAN – EVALUASI. Panduan praktis ini merupakan ringkasan dari paket atau modul materi pelatihan yang lebih lengkap, sehingga untuk memperoleh gambaran utuh, bacalah modul secara keseluruhan. Pengetahuan yang terdapat dalam modul maupun panduan ini dapat diperkaya dengan pengetahuan yang bersumber dari manapun, termasuk Anda.
Sistem AERnet terdiri dari beberapa teknologi informasi komunikasi yang dirangkai menjadi sebuah kesatuan. Dimana setiap teknologi memiliki keunggulannya masing – masing sehingga bila digabung akan dapat saling menguatkan dan memperluas jangkauan komunikasi atau sebaran informasi.
Modul “Panduan Praktis” ini terdiri dari:
- Melakukan siaran sendiri (one man show)
- Melakukan survey
- Melakukan reportase lapangan
- Membuat berita (news) tertulis
- Menyelenggarakan talkshow
- Membuat basis data & mendorong pemanfaatan-nya
- Menyelenggarakan pertemuan warga
- Menghidupkan alat siaran : exciter dan mixer
- Menggunakan Rig (radio komunikasi)
1. Melakukan Siaran Sendiri (one man show)
Sebelum melakukan siaran, berikut adalah tindakan-tindakan yang perlu diambil:
- Pahami tujuan & perkirakan dampak siaran; tujuan yang jelas dan tajam akan mempermudah langkah langkah berikutnya
- Pahami & pilih bentuk acara siaran; bentuk acara sangat banyak, masing – masing memiliki kekuatan dan kelemahan! Pilih sesuai tujuan!
- Pahami konten/isi acara; buat rencana siaran yang detil (permenit atau perdeti). Sehingga pelaksanaan siaran akan lebih baik (teliti & antisipatif).
- Buat rencana detil (rundown) acara; setiap penyiar ataupun narasumber harus memahami substansi atau isi acara siaran agar siaran berlangsung baik.
- Cek ulang berbagai kelengkapan acara; Cek apakah skrip berita sudah diedit atau peserta dan alat untuk talkshow siap digunakan.
Saat sedang melakukan siaran, berikut adalah tindakan-tindakan yang perlu diambil
- Mulailah bersiaran, bukalah dengan salam dan menyebut nama acara; mulailah bersiaran dengan menggunakan pembicaraan dan bahasa yang ringan dan bersahabat.
- Operasikan perangkat dengan baik sesuai penggunaannya; perangkat siaran hendaklah dioperasikan dengan baik dan jangan kasar, agar tahan lama.
- Catat hal-hal yang dirasa penting; Nama penelpon, asal, pertanyaan yang diajukan dan Anda juga dapat menulis hal yang ingin disampaikan.
- Tutuplah siaran dengan menyebut nama radio dan ucapkan salam; penutupan yang baik akan memberikan kesan tersendiri bagi pendengar. Bila perlu, beri ucapan terima-kasih kepada seluruh pendengar, terutama yang telah berpartisipasi (menelpon, sms, dan lain-lain).
Setelah selesai siaran; Lakukan evaluasi terhadap acara/siaran.
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Memperhatikan etika dan bahasa siaran.
- Memulai bersiaran dengan menyapa dan kalimat pendahulu yang ringan.
- Menyadari bahwa pendengar terdiri dari ragam usia, profesi, golongan & kesukaan.
- Mengajak partisipasi/keterlibatan pendengar.
- Memperhatikan rundown/rencana siaran.
- Mendokumentasikan siaran dan hasil evaluasi.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Berbicara atau memainkan musik terlalu lama.
- Berbicara terlalu cepat, terlalu keras atau terlalu lembut.
- Menggunakan istilah asing terlalu banyak, tanpa dijelaskan artinya.
- Pembicaraan yang melompat – lompat dan tidak tuntas.
- Mengoperasikan alat secara kasar.
2. Melakukan Survei
Persiapan sebelum survei
- Tentukan tujuan dan informasi yang akan dicari.
- Tentukan responden.
- Tentukan metode yang akan dipakai.
- Buatlah daftar pertanyaan yg diajukan.
- Susun rencana kerja.
Ketika sedang melakukan survei
- Lakukan survey sesuai dengan metodenya.
- Kumpulkan semua hasil survei.
- Konfirmasi kebenaran data.
- Analisis semua data yang dihasilkan dan buat kesimpulannya.
Tahap akhir survei
- Lakukan evaluasi pelaksanaan survei
- Dokumentasikan semua proses & hasil survei
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Manfaatkanlah hasil survey sesuai tujuan/kebutuhan
- Buatlah Pertanyaan yang mudah dipahami oleh responden
- Buatlah jadwal kerja secara sederhana, tentang : waktu, lokasi, personil, dana, petimbangkan pula kondisi geografis, cuaca, sosial, politik, keamanan, dll.
- Pilihlah cara penggalian data yang sesuai dengan tujuan survei. Misal: Angket/polling, wawancara, sensus.
- Tentukanlah responden survei sesuai tujuan, misal : seluruh populasi atau sebagian/sample
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- menggunakan hasil survey untuk tujuan yang tidak benar
- menggunakan bahasa yang sulit dipahami
- membuat rencana yang : waktu terlalu panjang, biaya yang mahal, tidak mengukur kemampuan tim pelaksana
- tidak memiliki metode, berjalan apa adanya saja
- menentukan responden sesuai kemauan tim pelaksana
3. Melakukan Reportase Lapangan
- Kenali situasi dan kondisi lapangan
- Siapkan/gunakan peralatan sesuai sikon diatas
- Pahami tujuan, sudut pandang, tema reportase
- Cari dan catat identitas pihak-pihak terkait (yang akan “dilaporkan)
- Hubungi pihak-pihak yang akan diwawancara
- Ambil posisi strategis/tepat untuk melakukan reportase
- Mulailah reportase dengan kata pembuka
- “Lakukan/sampaikan” reportase
- Akhiri reportase dengan kata & musik penutup
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Pastikan peralatan dalam kondisi siap.
- Usahakan tenang, atur nafas dan konsentrasi.
- Laporkan “dengan imaginatif” situasi dan kondisi yang dilaporkan.
- Lakukan wawancara langsung kepada pokok bahasan.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Pertanyaan yang tidak penting seperti apa kabar, siapa namanya dan kalimat basa-basi lainnya.
- Menanyakan perasaan kepada orang yang kena musibah.
Kerangka Format Reportase
1.Pembuka:
- Sebutkan jati diri reporter
- Sebutkan alamat lokasi secara jelas
- Gambarkan (sekilas) situasi dan kondisi lapangan (seputar apa yang dilihat, didengar, dirasa dan yang dilakukan)
2.Isi:
- Ceritakan atau informasikan peristiwa (lebih detil)
- Jika ada narasumber : lakukan wawancara
3.Penutup:
- Ceritakan kondisi terakhir
- Sebutkan jati diri reporter dan para pendukung
- Sebutkan kembali alamat lokasi
4. Produksi Berita (Tertulis)
- Tentukan tema berita
- Gali bahan berita; Siapa yang terlibat, di mana kejadiannya, apa yang terjadi, kapan waktunya, Kenapa demikian, bagaimana kronologisnya dan bagaimana akibatnya.
- Dokumentasikan bahan berita
- Lakukan konfirmasi
- Susun naskah/script
- Edit naskah
- Bacakan naskah berita
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Bedakan antara fakta dan opini
- Gunakan kalimat/bahasa yang mudah difahami dalam menyusun naskah
- Dokumentasikan naskah berita yang telah dibacakan.
- Baca naskah secara jelas, ejaan yang dan dengan intonasi yang tepat.
- Ketika menulis script dalam bahasa asing, tuliskan cara membacanya di dalam kurung. Contoh : Angel (baca:enjel), Francois (baca: frangkoa), Dvorak (defauzrak).
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Menggunakan data yang tidak faktual (opini)
- Memasukkan asumsi atau kesimpulan pribadi
- Menggunakan kata/kalimat mengambang yang dapat menimbulkan penafsiran-penafsiran (ambigu)
- Mengulang suatu kata dalam satu kalimat
- Membaca naskah terlalu cepat atau terlalu lambat.
Model Penulisan Berita (script)
1.Piramida (untuk berita yang panjang / feature)
Cara ini dipilih biasanya untuk kepentingan penggalian berita dan fakta yang lebih dalam dan menyeluruh.
Susunan :
- Ilustrasi (gambaran situasi atau peristiwa)
- Penjelasan tentang fakta
- Inti berita
2.Piramida terbalik (untuk straihgt news/berita pendek)
Berita langsung kepada pokok dengan maksud agar cepat mendapat perhatian.
Susunan :
- Inti berita berupa fakta inti
- Penjelasan dari fakta inti
- Informasi tambahan
5. Menyelenggarakan Talk Show
- Tentukan topik dan tujuan.
- Tentukan tempat dan jadwal.
- Hubungi narasumber dan minta kesediaan.
- Atur posisi para pihak sebaik mungkin
- Sediakan mikrofon untuk narasumber plus pemandu
- Mulailah dengan musik pengantar
- Pembukaan
- Diskusi utama
- Penutup
Hal-hal yang perlu dilakukan
- Pilih topik aktual yang sedang jadi sorotan
- Pilih narasumber yang berkompeten.
- Gali masalah dengan analisis yang dinamis
- Jaga interaksi para pihak agar tidak terjadi monopoli sudut pandang
- Pelihara perdebatan dalam koridor yang wajar
- Lakukan pemotongan pembicaraan pada saat yang tepat
- Kendalikan alur pembicaraan agar tetap pada topik
- Dokumentasikan proses dan hasil.
Hal-hal yang perlu dihindari
- Membiarkan pembicaraan satu pihak
- Takut memotong pembicaraan karena sungkan
- Terbawa arus narasumber
- Tidak terfokus terhadap topik/ngawur
- Bergantian mikrofon
6. Membuat Basis Data
a. Mengumpulkan Basis Data
- catatan siaran radio
- melalui survey
- diskusi tematik
- hasil forum warga
- studi literature
- Sumber-sumber lain yang relevan
b. Menstrukturkan / Mengelompokkan Data
- dikelompokkan berdasarkan tema
- Dikelompokkan berdasarkan jenis data
- dikelompokkan berdasarkan waktu
- diurutkan berdasarkan prioritas
c. Menganalisis Data
- ukur “kedalaman & ketajaman” data
- temukan hubungan antar data
- ukur kebenaran data
- cek kelengkapan data
d. Mengkomunikasikan Data
- disampaikan langsung kepada pengguna
- disiarkan melalui radio komunitas
- disampaikan melalui radio komunikasi
- disebarkan melalui web
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Tentukan terlebih dahulu jenis data yang akan dikumpulkan
- Terbuka terhadap semua metode penggalian data dan sumber data
- Strukturkan data sesuai dengan criteria sebelum dianalisis
- Pisahkan data tertulis dengan data elektronik
- Dokumentasikan semua data (arsip sesuai dengan criteria dan diberi label/judul)
- Kombinasikan cara mengkomunikasikan data sesuai dengan kebutuhan
- Upayakan data selalu ter update (diperbaharui)
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Hindari mengumpulkan data yang tidak diperlukan
- Jangan terpaku pada satu metode saja atau satu sumber data
- Mencampur semua dokumen tanpa dipilah
- Hanya memilih satu cara dalam mengkomunikasikan data
- Puas dengan data yang sudah ada
7. Menyelenggarakan Pertemuan Warga
Persiapan sebelum dialog:
- Tentukan tujuan, topik & hasil yg diharapkan; pilihlah tema yang menyangkut kepentingan orang banyak, tujuan yang jelas dan hasilnya.
- Tentukan peserta dialog yang akan di undang; peserta diundang berdasarkan keterkaitannya dengan tema, upayakan semua yang terkait dapat terlibat.
- Tentukan waktu dan tempat dialog; dalam menentukan waktu pertimbangkan jam sibuk warga ! dan tempat pilih yang berada di tengah dan ketersediaan fasilitas pertemuan.
- Pilih cara diskusi dan alat bantunya; putuskan bentuk diskusi, berupa rapat formal atau diskusi informal dan susun jadwal acara yang detail serta lengkapi alat-alat pendukung kesuksesan pertemuan (sound system, kursi, meja, susunan duduk peserta, papan tulis, dll).
- Pilih cara mengundang peserta dialog; setiap peserta mungkin tidak sama cara mengundangnya !! selalu komfirmasikan kehadirannya.
Saat dialog berlangsung:
- Bukalah dialog dengan salam; bukalah acara dgn ucapkan selamat datang dan penghargaan terhadap kehadirannya.
- Sepakati aturan main & topik bahasan; sepakati aturan main, seperti waktu, tata cara menyampaikan pendapat, hal-hal yang tidak diperkenankan selama pertemuan. Jangan lupa tanyakan kesepakatan tentang topik bahasan.
- Berilah pengantar ttg topik dialog; jelaskan secara singkat tentang topic bahasan dan latar belakang mengapa perlu didialogkan serta tujuannya
- Buat peserta semua ikut berdialog; pancing peserta ikut dalam dialog misalnya dengan pertanyaan “ menurut ibu bagaimana……” lanjutkan kepada yang lain ‘ apakah bapak setuju pendapat ibu, menurut bagap bagaimana..”
- Pandu dialog agar terfokus; ajak peserta untuk selalu fokus pada bahasan, misalnya dengan pertanyaan “ tadi kita menyepakati masalahnya, lalu bagaimana kita menyelesaikannya, menurut bapak sebaiknya apa yang harus dilakukan…”
- Susun & sepakati rencana tindak lanjut; ajak peserta untuk menyusun rencana kedepan,yg memuat tentang jenis kegiatan, waktu, penanggungjawab, hasil yang diharapkan, pihak yang terlibat, biaya yang timbul.
- Kaji ulang & buat kesimpulan; bahas ulang hasil-hasil diskusi dan minta peserta untuk bersama-sama mebuat kesimpulan. Kesimpulan merupakan hasil kesepakatan bersama.
Setelah dialog berakhir
- Lakukan evaluasi terhadap dialog bersama; evaluasi bersifat perbaikan untuk kedepan bukan menghakimin proses yang berjalan, lakukan hal ini bersama seluruh peserta.
- Tutuplah diskusi dengan salam; tutuplah acara dengan ucapan terimakasih atas semua partisipasinya dan ingatkan juga agenda kedepan yang akan dilakukan.
- Dokumentasikan semua proses dan hasil-hasil dialog; semua hasil dan proses dialog sedapat mungkin di dokumentasikan dalam bentuk tulis/elektronik, sampaikan kepada peserta untuk menjaga bahwa semua peserta merasa tetap terlibat.
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Buat pertemuan menjadi menyenangkan. contoh,pandu peserta pertemuan dengan pertanyaan terbuka ( “coba kalo pendapat ibu bagaimana ?” jangan ‘apakah ibu setuju ?’)
- Bersikap adil, menghormati semua pendapat, memberi kesempatan yang sama dan menghargai semua pendapat
- Memotivasi peserta untuk berani menyampaikan pendapat, saling menghargai pendapat, selalu menyepakati aturan main, waktu dan fokus bahasan
- Memandu peserta untuk menyepakati prioritas, menyusun rencana tindak lanjut dan melaksanakannya secara bersama-sama
- Ajak peserta mengambil kesimpulan dan disepakati bersama
- Gunakan metode dan bahasa yang sederhana
- Komunikasikan hasil-hasil dialog dan hasil pelaksanaan rencana tindak lanjut kepada semua peserta sehingga mereka tidak merasa ditinggalkan
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Menciptakan suasana tidak menyenangkan, ketus, curiga dan memojokkan.
- Menggunakan pertanyaan yang akan dijawab “ya” atau “tidak”.
- Memihak, pilih kasih, mengistimewakan seseorang atau pihak tertentu.
- Menyalahkan pendapat orang lain, tidak menghargai pendapat, menjawab semua pertanyaan atau melontarkan terlalu banyak pertanyaan dan membiarkan diskusi tidak terarah.
- Menentukan sendiri prioritas dan rencana tindak lanjut yang harus dilakukan.
- Mengambil kesimpulan sendiri, membiarkan peserta menarik kesimpulan sendiri-sendiri.
- Menggunakan istilah yang sukar dipahami, berbicara melompat-lompat membuat bingung peserta.
- Membuat peserta dialog merasa ditinggalkan setelah dialog berlangsung.
8. Penggunaan Perangkat Siaran (Exiter dan Mixer)
- Pastikan semua perangkat dalam keadaan mati (off).
- Pastikan antenna terpasang dengan baik.
- Hidupkan Pesawat Pemancar.
- Periksa sistem pendingin, pastikan dalam keadaan hidup.
- Biarkan pemanasan sekitar 5 menit.
- Nyalakan perangkat Audio.
- Periksa posisi volume Mixer Audio, pastikan posisinya minimal & mic off (mati).
- Nyalakan Mixer Audio.Masukkan musik pembuka.
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Matikan/hidupkan audio mixer dalam posisi volume minimal.
- Matikan mikrofon jika tidak sedang dipakai.
- Kontrol suara pada pesawat radio penerima.
- Perhatikan tone control (bass, midel,trebel) agar selalu seimbang.
- Buka semua koneksi listrik (AC) ketika selesai siaran.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Menyalakan perangkat secara bersamaan.
- Output audio terlalu keras hingga suara pecah.
9.Pengoperasian Dasar Rig (Radio Komunikasi Transceiver 2m)
- Menghidupkan/mematikan dengan tombol PWR
- Membesarkan mengecilkan suara dgn tombol VOL
- Merubah frekuensi dengan pemutar saluran = tombol UP/DOWN pada mikrofon
- Untuk melakukan pengesetan gunakan tombol FUNC/SET
- Saklar antara mode Variabel Frekuensi Oskilator dengan mode memori mengunakan tombol V/M/MW
- Mengubah frekuensi 1 MHz per tahap dgn tombol MHZ/SHIFT
- Memilih power panggil dengan daya tinggi, sedang, rendah gunakan tombol CALL/H/L
- Setel SQL sehingga menghasilkan suara terbaik
- Penyetelan SQL bisa dilakukan dengan mikrofon dengan memutar tombol UP/DOWN.
Hal-hal yang Sebaiknya dilakukan:
- Jauhkan dari perangkat elektronik lainnya karena akan mengganggu.
- Hindari sinar matahari langsung atau yang menimbulkan panas lainnya.
- Matikan pesawat jika mengeluarkan asap atau bau hangus, kemudian bawa ke tenaga ahli terdekat.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari:
- Membuka tutup pesawat.
- Menyentuh bagian dalam pesawat.
- Transmit dengan power tinggi terlalu lama, karena akan cepat panas.
- Menyalakan pesawat tanpa dipasang antenna.