Dukungan piranti lunak sumber terbuka (open source) membantu para sukarelawan di Posko Jalin Merapi yang mengerjakan pendataan korban, penyebarluasan bantuan logistik, obat-obatan, dan pengelolaan informasi lapangan. Kerja-kerja pendataan berjalan lancar meskipun para sukarelawan yang terlibat baru menggunakan piranti lunak ini.
Menurut Kiswiradat (31), Fasilitator COMBINE Resource Institution (CRI), Posko Jalin Merapi mengorganisasi lebih dari dua ratusan relawan. Sebagaian besar sukarelawan datang dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ada juga sukarelawan dari kota-kota lain seperti Bandung, Jakarta, dan Surabaya.
Jalin Merapi menghimpun para sukarelawan yang bekerja di bidang informasi dan komunikasi. Para sukarelawan mengelola pembaruan konten situs Jalin Merapi dan situs jejaring sosial pendukung, seperti Twitter dan Facebook. Jalin Merapi menjembatani publik yang ingin mengetahui kondisi dan situasi Gunung Merapi, terutama penanganan para pengungsi dan korban merapi.
“Seluruh kerja Jalin Merapi menggunakan piranti open source. Meskipun sebagian besar sukarelawan baru menggunakan piranti ini, mereka cepat menyesuaikan diri. Kita menyiapkan satu tenaga ahli yang bertugas membimbing sukarelawan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Aryo Wahyu (20), sukarelawan Jalin Merapi asal Semarang. Aryo menjadi bekerja sebagai administrator data di Posko Pusat Jalin Merapi di Jalan KH Ali Maksum 183, Pelemsewu, Sewon. Ia mengelola data dan informasi yang dikirim oleh para sukarelawan di lapangan.
“Ini kali pertama saya menggunakan open source. Hingga hari ini belum ada hambatan, piranti ini sangat handal dan mudah dipelajari,” ujarnya.
Aryo baru dua hari bergabung di Jalin Merapi. Sehari-harinya, Ia mengetahui Posko Jalin Merapi dari twitter. Lalu, ia mendaftarkan diri lewat fasilitas online. Setelah itu dia berangkat ke Yogyakarta meskipun dia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Pengakuan lain disampaikan oleh Theresia Uma Nurwiranti (31), ibu rumah tangga yang tinggal di Wijilan, Kota Yogyakarta. Dia bergabung dengan Posko Jalin Merapi sejak 27 Oktober 2010. Dia membaca status di situs jejaring sosial salah satu pegiat CRI bahwa Posko Jalin merapi membutuhkan sukarelawan. Ia terpanggil menjadi sukarelawan meskipun harus berbagi waktu untuk mengasuh putranya yang masih berusia balita.
Berbeda dengan Aryo, Uma sudah terbiasa dengan open source. Dia pengguna distro Ubuntu salah satu piranti lunak Berbasis Debian yang dikembangkan oleh Canonical. Di Posko dia mengkordinasi 15-20 sukarelawan yang mengolah data, seperti permintaan logistik, dukungan transportasi, dan pembaruan informasi.
“Saya bertugas mengolah masukan data bantuan dan permintaan logistik dari sukarelawan di posko-posko warga. Pekerjaan ini butuh kecermatan dalam memilah data agar informasi yang dihasilkan Jalin Merapi terjaga kesahihannya,” jelasnya.
Jalin Merapi menggunakan sistem operasi Ubuntu 9.04. Untuk dukungan aplikasi kantoran, terutama untuk pengolah kata dan spreadsheet, digunakan Open Office. Chatting dilakukan lewat aplikasi Pidgin dan penjelajah internetnya menggunakan Mozilla FireFox. Pengolahan gambar dan grafis dilakukan dengan GIMP dan Inkscape, sementara pengolah video didukung oleh KdenLive.
Yossy Suparyo, Pekerja Manajemen Pengetahuan COMBINE Resource Institution