Di dunia di mana setiap orang bisa menerbitkan, apa arti seorang jurnalis?
Kini, selalu, hal itu terkait dengan pemahaman apa yang dimaksud berita dan mengapa dia harus ada. Hal ini juga terkait dengan pemahaman keinginan audien dan apa yang ingin dia ketahui, perhitungan di mana mendapatkan fakta dan menyortiran melalui seluruh opsi untuk menyajikan cerita yang membuat audien merasakan dampaknya.
Jurnalisme online lebih dari sekadar montase media yang ada. Teknologi yang menjadi tulang punggungnya jelas berbeda. Waktu, cara, dan tempat yang orang-orang gunakan juga berbeda. Hal ini terkait dengan kemampuan untuk membuat kisah lebih relevan dan lebih mudah diingat oleh audien yang berbeda.
Sebagai sebuah jurnalis, Anda tetap berkarya dengan nilai dan unsur tradisional berita. Namun, Anda harus mengambil nilai tambah dari tiga atribut dari komunikasi online. Hal itu secara dasar yang membuat peliputan, produksi berita, dan menyebarluaskan berita Anda melalui internet berbeda dari bekerja di media-media lainnya.
Berikut ini adalah tiga pilar dari jurnalisme online yang menyebabkan “berita” Anda mampu mengubah kalangan yang pasif mengkonsumsi menjadi orang-orang terlibat secara aktif.
1. Multimedia. Jurnalis memiliki bermacam pilihan tentang bagaimana mengkombinasikan teknik berkisah menjadi kisah yang unsur-unsur yang berbeda dari kisah tunggal.
2. Interaksi. Narasumber, jurnalis dan para pembaca semuanya mengambil bagian dalam perancangan kisah-kisah yang menyakut orang banyak.
3. Tergantung permintaan. Audien punya kontrol atas apa yang diikutinya setiap saat, setiap tempat, dan setiap bentuk subjek berita yang mereka konsumsi.
Dalam buku setebal 405 halaman, Thornburg (2011) dalam bukunya Producing Online News: Digital Skill, Stronger Stories membeberkan teknik-teknik memproduksi berita online dengan rinci. Apa yang membuat jurnalisme online berbeda, bagaimana mengindentifikasi perbedaan jenis format multimedia, peran interaksi dalan jurnalisme, dan mengapa penyebaran berbasis permintaan dapat menempatkan audien terus terpantau.