Masyarakat membutuhkan informasi publik yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Reformasi yang terjadi di Indonesia telah mendorong munculnya berbagai tuntutan publik atas desakan demokratisasi di berbagai sektor, termasuk tumbuhnya media komunitas baik cetak maupun elektronik karena keterbukaan informasi dan komunikasi.
Pada kondisi seperti ini peran media cetak komunitas sebagai penyebarluasan informasi publik menjadi persoalan yang tidak mudah. Media cetak komunitas dianggap extrims, karena tidak mau peduli terhadap urusan Negara, terutama dalam sosialisasi informasi publik namun lebih menekankan pada kepentingan komunitasnya.
Selengkapnya unduh di sini