Kalau selama ini kita hanya tahu radio komunitas di kalangan pelajar hanya bisa didirikan di lingkungan kampus, maka ada inovasi terbaru dari siswa sebuah sekolah dasar di Madiun dengan mendirikan radio komunitas. Anak SD dirikan radio komunitas? Mana mungkin? Ah ternyata mungkin, tuh. Tengok saja di SD Negeri Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Sejak Maret 2006 lalu, di sekolah dasar ini telah beroperasi Radio SDN Kelun yang dikelola oleh para siswa kelas kelas IV, V, dan VI.
Menempati ruangan berukuran sekitar 2,5 x 2,5 meter, studio mini yang menempati bekas gudang itu kondisinya cukup memprihatinkan. Dengan peralatan sangat sederhana dan antena yang tidak terlalu tinggi, mereka menyiarkan semua kegiatan yang tengah berlangsung di sekolah itu agar dapat didengarkan oleh orang tua, guru, dan siswa. Inovasi ini dirasa cukup efektif membangun komunikasi antarsiswa, guru, dan orang tua melalui radio yang mereka kelola sendiri.
Radio yang menempati frekuensi FM 89,1 MHz ini dibangun dengan dana sekitar Rp 463 ribu oleh penjaga sekolah yang awalnya iseng-iseng mengutak-atik radio. Lantas oleh sang Kepala SD Negeri Kelun Kartoharjo Sukarman, ia diminta membuat radio untuk sekolah.
Dana operasional radio yang telah mendapat dukungan dari komite sekolah dan orang tua siswa ini mereka kumpulkan dari penjualan kupon pilihan pendengar yang tak lain siswa sekolah setempat. Semua siswa bisa memesan lagu untuk diputar, dan setiap kuponnya dihargai Rp 50. Dari dana yang terkumpul ini, mereka membeli kaset. Selain, ada juga yang secara sukarela membawa dari rumah.
Jadwal siarannya pun disusun secara bergiliran antara siswa kelas IV, V, dan VI. Program acara yang disiarkan berupa berbagai agenda sekolah. Pada hari Senin, Rabu, dan Kamis, siaran dimulai pagi. Termasuk, memancarkan langsung jalannya upacara. Saat jeda istirahat, juga diisi siaran. Bahkan menjelang pulang sekolah juga bersiaran, sehingga orang tua murid tahu. Selain hari itu, siaran dilakukan sore hari. Termasuk menyiarkan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, seni tari, dan lainnya. Saat bersiaran, kadang siswa juga membacakan beberapa tugas yang harus dikerjakan murid SD Negeri Kelun. Juga, siaran pengetahuan bahasa Jawa dan pelajaran agama yang dibimbing guru khusus. Radio ini ternyata cukup efektif untuk melanjutkan proses belajar mengajar selepas sekolah.
(Disadur bebas dari Radar Madiun)