Bila Twitter bisa ngomong, pasti dia tak akan bohong. Ampun Indonesia!
Petikan plesetan syair Doel Sumbang cocok melukiskan kondisi Twitter. Minggu-minggu ini situs sosial media Twitter banjir kicauan. Terlebih saat bencana tsunami kembali melanda Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dan aktivitas vulkanik Gunung Merapi mencapai puncaknya, Dammm! Ribuan orang mengungsi untuk menghindari awan padas–sering disebut wedus gembel–dan hujan abu.
Banyak kalangan memanfaatkan Twitter untuk “berkicau” mengabarkan kondisi para korban atau sekadar berkomentar atas kicauan orang lain. Twitter adalah layanan jaringan sosial (social networking) dan microblogging yang kini sangat populer. Pengguna Twitter dapat “mengikuti” pengguna yang lain untuk mendapatkan membarui berita terbaru dari mereka. Setiap pembaruan hanya boleh berisi 140 karakter, dengan atau tanpa tautan.
Awalnya Twitter bermanfaat untuk memecahkan masalah dan dapat menjadi wadah bagi cara berpikir, dan mengeluarkan suasana hati penggunanya dalam bentuk digital. Lewat Twitter, para pengguna dapat mencurahkan atau membentuk isi pikiran serta suasana hati melalui serangkaian kalimat pendek yang mereka kirim secara berkala.
Salah satu akun Twitter yang banyak dikunjungi untuk pembaruan informasi penanganan korban Gunung Merapi adalah Jalin Merapi. Pada Jumat (12/11/2010) pukul 11.41, Jalin Merapi telah memiliki pengikut sebesar 33.034 pengguna dengan jumlah kicauan sebanyak 9.391. Kondisi ini membuat senyum Akhmad Nasir terus merekah. Nasir, demikian panggilan akrabnya, didaulat menjadi Koordinator Media Center Jalin Merapi.
“Twitter Jalin Merapi hanya salah satu media penyebarluasan informasi merapi yang dikelola oleh Posko Merapi. Selain itu, mereka memiliki portal dengan dukungan streaming jaringan radio komunikasi (RIGG), SMS Gateway, dan pembaruan konten lainnya,” ujarnya.
Untuk urusan Twitter Nasir dibantu oleh Adriani Zulivan. Adriani adalah gadis yang keranjingan situs jejering sosial ini sebelum menjadi admin twitter jalin merapi. Setiap hari dia menyebarluasakan informasi merapi yang berasal dari hasil kerja pendataan para sukarelawan di posko-posko warga.
“Lebih dari 200 sukarelawan mendukung kerja-kerja posko ini. Mereka berasal dari Yogyakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya,” jelas Adriani.
“Ada juga informasi yang dikirimkan oleh radio-radio komunitas di lereng merapi yang menjadi anggota Jalin Merapi,” lanjutnya
Kerja keras Posko Jalin Merapi akhirnya menuai hasil, portal ini mampu menjembatani kebutuhan informasi dari warga yang mengirimkan logistik dan posko-posko warga yang membutuhkan bantuan.
Derasnya informasi yang dikelola Posko Jalin memiliki arti tersendiri pada Anton Hadiyanto, Kepala Biro Logistik Jalin Merapi. Belakangan ini dia sulit memejamkan mata. Bukan karena kena penyakit mata, tapi ada tugas baru yang harus dikerjakan selain sebagai tenaga finansial di sebaran logistik,” ujarnya.
Mengurus administrasi dan logistik bukan pekerjaan baru bagi Anton. Lebih dari lima tahun dia bekerja pada urusan itu, baik di perusahaan maupun lembaga nirlaba. Urusan logistik sangat penting karena terkait langsung dengan citra dan tanggung gugat lembaganya. Karena itu, ayah satu anak ini menerapkan standar ketelitian yang tinggi dan birokrasinya tak berbelit-belit supaya sebaran bantuan tepat sasaran.
“Sumbangan berbentuk uang pada Posko Jalin Merapi terus bertambah. Bila pada 8 dan 9 November uang masuk sebesar 6.635.000,- dan 9.934.000,- pada tanggal 10 naik drastis mencapai 45.676.800,” jelas Anton.
Pengalaman Jalin Merapi melengkapi kisah-kisah sukses pengguna Twitter lainnya. Sebelumnya, kemilau Twitter menggerakkan perusahaan seperti Starbucks, Whole Foods dan Dell memanfaatkan layanan mikro blogging ini untuk mengetahui apa yang pelanggan pikirkan mengenai produk mereka.
Mari berkicau! Twitt…… twitt….twitt!